Pages

Rabu, 27 Februari 2013

etihad kandang biru


Resmi: Etihad Stadium, Nama Baru Stadion City
City of Manchester yang kini berubah nama menjadi Etihad Stadium. © MCFC

Bola.net - Manchester City resmi mengumumkan kerja sama selama sepuluh tahun dengan Etihad Airways untuk mengganti nama City of Manchester Stadium menjadi Etihad Stadium.

Peresmian nama Etihad Stadium tersebut disampaikan oleh direktur eksekutif City Garry Cook dan direktur eksekutif Etihad Airways, James Hogan.

"Kami sangat bangga untuk memperluas kerja sama dengan Etihad Airways melalui kesepakatan kerja sama yang komprehensif ini," kata Cook pada situs resmi City.

"Ini merupakan salah satu kerjasama paling penting dalam sejarah sepak bola dunia," lanjutnya.

"Selain untuk memberikan pendapatan yang signifikan pada tahap kunci dalam evolusi klub, perjanjian ini menciptakan kesempatan yang menarik bagi kedua pihak untuk bekerja sama lebih dalam komersial dan pada media serta inisiatif kerja sama di masa depan,"

Etihad Airways juga telah mengumumkan peluncuran dua kali sehari penerbangan antara Manchester dan Abu Dhabi mulai tanggal 1 Agustus mendatang

http://www.bola.net/inggris/resmi-etihad-stadium-nama-stadion-baru-city-21ff4b.html

fakta unik tentang city

1. Pemain tertua di tim ini adalah John Burridge, sang kiper. Dia berusia 43 tahun saat ia masuk sebagai kiper pengganti ketika Manchester City bermain melawan Newscastle United pada 29 April 1995.
 2. Pada tahun 1906, hanya beberapa tahun dari kemenangannya pada Piala FA, sebgaian besar pemainnya diskors karena kasus penyimpangan keuangan yang terjadi. Namun, tidak banyak yang diketahui dari kasus ini. Tapi yang pasti 17 pemain diskors dan itu sangat mengganggu kemampuan tim untuk berkompetisi. 
3. Pada tahun 1937-1938, Manchester City merupakan satu-satunya klub yang berhasil memegang selisih gol hanya 80-77.
 4. Putaran tersukses bagi Manchester City ialah tahun 1969-1970, ketika mereka memenangkan Piala FA (1969), European Cup Winners’ Cup (1970), dan Piala Liga (1970).
 5. Manchester City hanya memiliki dua kali rekor transfer di Inggris, yaitu: Steve Daley dari Wolverhampton Wonderes (1979) dengan uang sebesar 1.180.000 poundsterling dan yang kedua adalah Robinho dari Real Madrid (2008) dengan uang sebesar 32.500.000 poundsterling.
 6. Pemain termuda yang pernah bermain di Manchester City adalah Glyn Pardoe yang berusia 15 tahun pada tahun 1962 ketika melawan Brimingham City. 
7. Manchester City memenangkan Piala FA pertama kalinya pada tahun 1904. 
8. Manchester City pernah hanya sekali memenangkan The Old European-Cup Winners’ Cup di tahun 1970 ketika Joe Mercer menjadi Manager tim. 
9. Manchester City mencetak skor lebih dari 100 gol pada tahun 1957-1958, hanya 100 gol yang diakui pada musim yang sama. 
10. Pada 7 tahun pertama dalam sejarah mereka, mereka dikenal dengan nama Ardwick FC. 
11. Eric Brook menjadi pencetak angka terbaik di Manchester City dengan jumlah gol 178 dari 494 pertandingannya.

Read more at: http://ciricara.com/2012/05/14/11-fakta-tentang-manchester-city/

prestasi man blue

Prestasi Manchester CIty


Catatan Prestasi
1 kali juara Piala Winners (1969/70)

2 kali juara Divisi Satu lama (1936/37, 1967/68)

7 kali juara Divisi Satu (Divisi Dua lama, 1898/99, 1902/03, 1909/10, 1927/28, 1946/47, 1965/66, 2001/02)

5 kali juara Piala FA (1903/04, 1933/34, 1955/56, 1968/69, 2010/11)

2 kali juara Piala Liga (1969/70, 1975/76)

3 kali juara Charity Shield (1937, 1968, 1972)


http://nugrohomuhammad20.blogspot.com/2012/04/prestasi-manchester-city.html

10 Pemain Terbaik Sepanjang Sejarah Manchester City


10 Pemain Terbaik Sepanjang Sejarah Manchester City


1. Billy Meredith
foto_berita/PemainTerbaikSepanjangSejarahManchesterCity1.jpg
Full name: William Henry Meredith
Birthplace: 30.7.1874. Chirk, Denbighshire, Wales
Height: 5ft 9
Weight: 12st 3lb’s
Position: Winger/Forward
Nickname: the Welsh Wizard
Played: 670 games Goals 181
Wales: played 48 goals 11

  • Chirk
  • Northwich Victoria
  • Manchester City
  • Manchester United
  • Manchester City

Mungkin banyak dari anda yang lebih mengenal Billy Meredith sebagai legenda dari Manchester United. Memang saya tidak bisa menyangkal bahwa ialah the first Welsh Wizard sebelum kehadiran Ryan Giggs bagi publik Stretford End. Namun sebelum ia menjadi bermain di United, pria berkebangsaan Wales ini terlebih dahulu menjadi idola pendukung tetangga mereka, Manchester City. Ya, Meredith bermain untuk The Citizens pada tahun 1894-1906 dan 1921-1924. Dalam tenggat waktu itu, ia mencetak 129 gol dan menyumbangkan satu gelar FA Cup. Bahkan pada tahun pertamanya, ia langsung menjadi top scorer City meski bermain di posisi sayap. Sekalipun pemain yang menjalani debutnya ketika melawan Newcastle United ini sempat hijrah ke rival sekota City, namun pendukung The Citizens tidak akan melupakan keajaiban yang pernah ia buat ketika berseragam biru langit.

2. Colin Bell
foto_berita/PemainTerbaikSepanjangSejarahManchesterCity2.jpg
Anda pendukung City? Maka pasti anda tahu pemain yang satu ini. Eh, anda tidak tahu? Yasudahlah, saya bisa memaklumi hal tersebut. Nah kalau demikian, maka ijinkanlah saya memperkenalkannya kepada anda. Bell adalah salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki oleh The Citizens. Pemain yang bermain di lapangan tengah ini ditahbiskan sebagai The King of the Kippax. Pria berkebangsaan Inggris yang didatangkan dari Bury pada tahun 1966 ini benar-benar menjadi andalan utama City di kala itu. Bell berhasil mengantarkan klub yang kala itu bermarkas di Maine Road ini menjuarai Liga Inggris, FA Cup, Piala Liga, dan European Cup Winner's Cup. Selain itu, pemain yang telah masuk ke dalam Manchester City FC Hall of Fame ini juga terdaftar kedalam 26 pemain Inggris terbaik sepanjang sejarah versi Goal.com. Masih kurang? Coba anda datang ke Etihad Stadium. Maka anda akan melihat “ The Colin Bell Stand”.

3. Bert Trautman
foto_berita/PemainTerbaikSepanjangSejarahManchesterCity3.jpg
Barangkali inilah kiper terbaik yang pernah dimilikki oleh Manchester City. Ya meskipun sekarang ktia telah menyaksikan seberapa besar talenta yang dipunya oleh Joe Hart, namun bagi saya pribadi Hart belum sampai ke tahap legend. Masih banyak yang harus dibuktikan oleh bintang iklan Big Cola tersebut sebelum bisa melewati Bert Trautman. Diawal kedatangannya, ia sempat ditentang oleh pendukung City. Maklum, ketika itu perang dunia kedua belum lama berakhir. Loh?! Apa hubungannya perang dunia dengan Trautman? Permasalahan utamanya adalah karena ternyata ia adalah seorang mantan Paratrooper Nazi. Jadilah ia bahan sasaran caci maki para pendukung lawan dan pendukung City. Namun skill memang tidak bisa berbohong. Pemain yang menyumbangkan gelar FA Cup bagi The Citizens ini akhirnya dipuja-puja oleh segenap publik Maine Road oleh karena kepiawaiannya menjaga gawang. Pria berkebangsaan Jerman yang meraih 508 caps bagi City inipun mendapatkan pengakuan dari kiper legendaris Russia, Lev Yashin, “There have only been two world-class goalkeepers. One was Lev Yashin, the other was the German boy who played in Manchester – Trautmann”.

4. Eric Brook
foto_berita/PemainTerbaikSepanjangSejarahManchesterCity4.jpg
Hmmmm tolong jangan menginterupsi saya karena lagi-lagi saya menuliskan nama yang anda tidak kenal. Tapi mau bagaimana lagi kalau memang dia adalah salah satu pemain terbaik Manchester City sepanjang masa? Alasannya mudah. Tidak lain karena Brook adalah pencetak gol terbanyak bagi City. Tidak bisa dipungkiri bahwa ia adalah salah satu striker tertajam yang pernah dimiliki The Citizens. Total 178 gol memastikan dirinya sebagai pemain tersubur sepanjang masa di Manchester City. Pemain yang 11 tahun (1928-1939) membela klub asal kota Manchester ini juga menyumbangkan satu gelar FA Cup bagi City. Jadi tidak ada alasan bagi saya untuk tidak memasukkan namanya ke dalam daftar ini.

5. Francis Lee
foto_berita/PemainTerbaikSepanjangSejarahManchesterCity5.jpg
Setelah Eric Brook, City kembali memiliki striker tajam pada era 60an. Francis Lee inilah orangnya. Lee total menyumbang 112 gol dalam 248 kali bermain bagi The Citizens. Ratio golnya hampir 0,5 per game. Jelas anda bisa menyimpulkan sendiri seberapa tajam pemain yang dibeli dari Bolton Wanderers pada tahun 1967 ini. Pemain yang pernah baku hantam dengan bek Manchester United, Norman Hunter, ini juga turut memberikan gelar-gelar prestisius bagi City. Liga Inggris, FA Cup, Piala liga, dan UEFA Cup Winners' Cup pernah diberikan untuk klub berkostum biru langit tersebut. Satu hal lagi yang terkenal dari Lee adalah rekor penalti nya yang fenomenal. Pada musim 1971-1972, Lee mencetak 35 gol, dan 15 gol diantaranya berasal dari titik putih. Saking terlalu banyaknya mendapat penalti yang diduga berasal dari hasil diving, ia sampai mendapat julukan “Lee Won Pen”.

6. Mike Summerbee
foto_berita/PemainTerbaikSepanjangSejarahManchesterCity6.jpg
Bukan hanya Manchester United saja yang memiliki The Holy Trinity. Meski kalah pamor dengan trio Dennis Law, George Best, dan Bobby Charlton, tapi kita tidak bisa menyingkirkan Bell, Lee, dan Summerbee. Yup! Summerbee adalah bagian dari The Holy Trinity milik City. Trio ini membawa City meraih masa kejayaannya di era 60an. Bermain dari tahun 1965-1975, Summerbee menyumbangkan Liga Inggris, FA Cup, Piala liga, dan UEFA Cup Winners' Cup bagi The Citizens. Meski namanya nampak imut dan lucu, tapi permainannya di lapangan hijau berbanding 180 derajat. Kecepatannya di sayap kanan justru dapat membuat lawan Nampak seperti anak kecil.

7. David Silva
foto_berita/PemainTerbaikSepanjangSejarahManchesterCity7.jpg
Saya yakin, Silva pasti masuk ke dalam daftar salah satu permain terbaik yang pernah dimiliki rival sekota Manchester United ini. Ya meskipun Sergio “Kun” Aguero yang mencetak gol kemenangan bagi City tahun lalu, tapi performa City tak bisa lepas dari kegemilangan seorang David Silva. Diperkirakan karirnya akan meredup di Valencia, keputusannya pindah ke City ternyata berbuah manis. 15 assists di musim lalu cukup menjadi bukti bahwa ia adalah salah satu pemain versatile terbaik di City dan dunia. Sekarang, ia tidak perlu lagi marah-marah akibat terlalu lama menunggu di pinggir lapangan seperti ketika membela Spanyol di ajang Piala Dunia 2010 karena salah satu tempat di lini tengah City sudah dipatenkan menjadi miliknya.

8. Vincent Kompany
foto_berita/PemainTerbaikSepanjangSejarahManchesterCity8.jpg
Barangkali ia adalah kapten terbaik yang pernah dimilki oleh Manchester City. Ini masih “barangkali” saja loh. Masih banyak yang harus dibuktikan oleh Kompany dalam bentuk gelar juara. Namun ia tidak lagi perlu membuktikan kualitasnya sebagai pemain bertahan. Berbicara tentang pemain berkewarganegaraan Belgia ini, saya jadi teringat ketika saya bermain game Football Manager 2005. Ketika itu, ia masih bermain untuk Anderlecht dan banyak orang yang mengatakan bahwa ia adalah salah satu bek terbaik dunia di masa depan. Ternyata FM memang tidak salah. Meski sempat tidak terjangkau media ketika bermain bagi Hamburg, sekarang ia berhasil membuktikan kapasitas dirinya di lini pertahanan The Citizens.

9. Joey Barton
foto_berita/PemainTerbaikSepanjangSejarahManchesterCity9.jpg
Yes. Joey Barton is a blue till he die. Berterima kasihlah pada pemain bengal kelahiran 2 September 1982 ini pendukung City. Tanpa kartu merah yang ia terima pada laga melawan Queens Park Rangers musim lalu, belum tentu The Citizens dapat mengangkat trofi Barclays Premier League.

10. Carlos Tevez
foto_berita/PemainTerbaikSepanjangSejarahManchesterCity10.jpg
Welcome to Manchester, baby!

http://www.bolatotal.com/beritabotoligans-414-pemain-terbaik-sepanjang-sejarah-manchester-city.html


Sejarah Manchester City

SEJARAH


Sejarah berdirinya Manchester City Football Club, tidak terlepas dari peran seorang wanita. Pada November 1865, Arthur Connell diangkat sebagai Kepala Gereja St.Mark's di West Gorton, sebuah distrik di timur ManchesterInggris. Putrinya Anna Connell (1855-1924)[ket 1][2] berinisiatif dan memutuskan untuk membentuk sebuah asosiasi yang mendorong para pemuda paroki untuk berolahraga.[3] Saat itu tingkat kejahatan dan pengangguran sangat tinggi. Mereka percaya bahwa olahraga dapat menyatukan dan mengurangi kejahatan di timur Manchester.
Tahun 1868 sudah terbentuk Tim Kriket Gereja St.Mark's dan mulai tahun 1875 tim kriket mulai menambahkan permainan sepakbola yang pada waktu itu mulai populer.
Akhirnya pada tahun 1880 para pemain kriket membentuk tim sepak bola dengan nama St.Marks (West Gordon) dibawah bimbingan William Beastow dan Anna Connell (diyakini sebagai satu-satunya wanita telah mendirikan sebuah klub sepak bola profesional di Inggris).
Tahun 1887 mereka pindah ke markas yang baru di Hyde RoadArdwick. Nama klub pun berubah menjadi Ardwick A.F.C. untuk menyesuaikan dengan letaknya yang baru. Ardwick mulai ikut berkompetisi di divisi 2 Football League tahun 1892. Setahun kemudian, musim 1893-94, masalah keuangan membelit klub dan setelah direorganisasi ulang akhirnya mereka berganti nama lagi menjadi Manchester City Football Club.

Masa Pembentukan (1875-1894)

[sunting]St.Mark's (1880-1887)

Anggota Gereja St.Marks dari Inggris, West Gorton, Manchester, mendirikan klub sepak bola yang sekarang dikenal sebagai Manchester City, untuk tujuan kemanusiaan. Mereka, berusaha untuk mengekang kekerasan geng lokal dan alkoholisme dengan membentuk kegiatan baru untuk pria lokal, sementara pengangguran yang tinggi juga melanda Timur Manchester, khususnya Gorton.
Semua orang dapat mengikutinya, tanpa memandang agama, yang pada abad ke-19 sangat sensitif. Anna Connell secara pribadi mengunjungi setiap rumah di paroki tersebut untuk menarik minat dan keterlibatan, mengundang baik Protestan dan Katolik untuk mengambil bagian dalam kegiatan baru tersebut.[4]
Sebuah klub kriket gereja sudah dibentuk sebelumnya pada tahun 1868. Anna menyampaikan saran kepada pegawai Gereja, William Beastow. Dia menduga bahwa rutinitas sehari-hari laki-laki akan lebih baik bila disalurkan melalui permainan kolektif yang dikelola gereja, melalui permainan olahraga baru, yang semakin populer di akhir abad ke-19 yang disebut dengan 'sepak bola'. Untuk mewujudkan hal tersebut dan sebagai bagian dari keinginan Anna Connell untuk menyembuhkan penyakit sosial, sipir gereja William Beastow dan Thomas Goodbehere memulai menbentuk tim sepak bolageraja yang disebut St.Mark's (West Gorton), kadang dituliskan West Gorton (St.Mark's) pada musim dingin tahun 1880.[5] Anna Connell dikenal sebagai satu-satunya wanita yang membentukan klub sepakbola utama Inggris.
Pertandingan pertama tim tercatat terjadi pada 13 November 1880, melawan tim gereja dari Macclesfield. St.Mark's mengenakan kemeja hitam dengan celana pendek putih. St Marks kalah dalam pertandingan 2-1, dan hanya memenangkan satu pertandingan selama musim perdana mereka di 1880-81, dengan kemenangan atas Stalybridge Clarence Maret 1881.[6]
Pada tahun 1884, klub bergabung dengan klub lain, yaitu Gorton Athletic. Tetapi merger tersebut hanya berlangsung beberapa bulan sebelum klub dibagi lagi. St Mark's menamakan diri mereka dengan Gorton A.F.C sementara Gorton Athletic berubah menjadi West Gorton Athletic.[7] Dengan perubahan nama ini, tim secara bertahap kehilangan sentuhan awal agama mereka, dan nama St.Mark's perlahan memudar, dengan klub sering menempatkan St.Mark's dalam tanda kurung.

[sunting]Ardwick A.F.C. (1887-1894)

Pada tahun 1887, Gorton A.F.C. berubah status menjadi profesional dan pindah ke tempat baru di Hyde Road Ardwick, dan mengganti namanya menjadi Ardwick AFC untuk mencerminkan lokasi baru di timur kota. Pertandingan pertama mereka di Hyde Road pada 10 September 1887 direncanakan untuk melawan Salford AFC sebagai "grand opening" stadion baru. Tetapi pertandingan tidak jadi dilaksanakan karena Salford AFC tidak dapat bertanding.[8]
Pada tahun 1889 terjadi bencana ledakan tambang batubara dekat Hyde Road yang menyebabkan kematian 23 penambang. Ardwick dan Newton Heath, yang keduanya kemudian menjadi Manchester City dan Manchester United, mengadakan pertandingan persahabatan di bawah lampu sorot, dalam rangka menghimpun dana bantuan bencana.
Pada tahun 1885 diadakan Piala Manchester (bahasa InggrisManchester Cup) untuk pertama kalinya. Ardwick AFC menjadi lebih dikenal luas pada tahun 1891, setelah menjuarai Manchester Cup untuk pertama kalinya, mengalahkan Newton Heath 1–0 di final.[9]
Keberhasilan ini berpengaruh terhadap keputusan Football Alliance untuk menerima Ardwick sebagai anggota untuk musim 1891-1892. Pada saatFootball Alliance bergabung dengan Football League pada tahun 1892, Ardwick AFC menjadi sebagai salah satu anggota pendiri Divisi Dua.
Masalah keuangan di musim 1893-1894 menyebabkan reorganisasi dalam klub, dan Ardwick berubah menjadi Manchester City, dengan nama resmiManchester City Football Club Company Limited dan menjadi perusahaan yang terdaftar pada tanggal 16 April 1894.

Masa awal Manchester City F.C (1894-1928)


[sunting]Masa Perkembangan (1894-1898)

Billy Meredith "The Welsh Wizard" pemain kunci City diawal pembentukan
Mulai tahun 1894 klub ditata ulang oleh manajemen. Manajer Yosua Parlby merekrut Billy Meredith yang berusia 19 tahun dari Northwich Victoria. "The Welsh Wizard" tersebut sangat hebat karena mempunyai telenta yang tinggi dan masa depan yang bagus. Billy bermain untuk tim nasional Wales dan menang pertama kali pada tahun 1895. Namun, ia terus bekerja di bawah tanah sebagai penambang selama seminggu sampai 1896, ketika Manchester City akhirnya bersikeras bahwa dia harus melepaskan pekerjaan tambang batu bara nya.
Klub ini berkembang dengan pesat dan pada tahun 1895, dan sudah menarik lebih dari 20.000 orang sebagai pendukung. Para pendukung Manchester City waktu itu dikenal sebagai penggemar riang klub mereka, sering menyalurkan antusiasme mereka dan menciptakan suasana yang ramai di Hyde Road, dengan terompet. Kadang-kadang sesekali mereka memakai pakaian yang mewah.
Manchester City saat menjuarai Piala FA 1904
Pada tahun 1899, klub menjuarai Divisi II dan berhak promosi untuk pertama kalinya ke tingkat tertinggi dalam sepak bola liga Inggris saat itu, Divisi I.
Klub akhirnya mencatatkan gelar pertamanya pada tanggal 23 April 1904, dengan mengalahkan Bolton Wanderers 1–0 di Crystal Palace dalam sebuah final turnamen sistem gugur paling bergengsi di sepak bola Inggris, yaitu Piala FA atau lebih dikenal dengan FA Cup. Klub nyaris mendapatkan gelar ganda pada tahun 1904 karena mengakhiri liga Divisi I sebagai runner-up pada musim 1903-1904.

[sunting]Pindah ke Maine Road (1923)

Pada tahun 1920, Hyde Road menjadi stadion sepakbola pertama di luar London yang dikunjungi oleh raja yang berkuasa.[10] Pada tanggal 27 Maret 1920 Raja George V hadir di Hyde Road untuk menyaksikan pertandingan antara Manchester City dan Liverpool.[11]
Bulan November sebuah kebakaran yang disebabkan oleh rokok menghancurkan tribun utama dan akhirnya Manchester City mulai mencari rumah baru. Awalnya diusulkan kemungkinan untuk berbagi Stadion Old Trafford dengan tetangganya, Manchester United. Namun sewa yang diusulkan United terlalu mahal, sehingga Hyde Road diperbaiki dan City terus bermain di Hyde Road.
Rencana untuk pindah dari timur Manchester ke selatan Manchester di Maine Road, Moss Side membuat marah John Ayrton, Direktur Manchester City saat itu. John akhirnya berpisah dari klub dan mendirikan Manchester Central F.C., karena merasa harus ada sebuah tim sepak bola dari timur Manchester.
Akhirnya rencana klub untuk pindah ke basis baru di Maine Road, Moss Side diumumkan pada tahun 1922. Pertandingan terakhir Manchester City diHyde Road adalah pertandingan liga melawan Newcastle United pada 28 April 1923, dan pada bulan Agustus 1923 menjadi pertandingan sepak bola terakhir yang diadakan di Hyde Road. Manchester City memulai musim 1923-1924 di Maine Road, yang saat itu memiliki kapasitas 85.000 dan dijulukiWembley of The North.
Setelah itu beberapa bagian dari Hyde Road masih digunakan. Atap stand utama dijual ke Halifax Town, dan didirikan The Shay Stadium dimana atap stand utama masih digunakan.[12] Selama satu dekade, semua jejak sepak bola menghilang dari Hyde Road. Pada 2008, lokasi bekas lapangan adalah depo bus, sebagai tempat latihan para supir.[13]
Tahun 1926 klub mencapai Final Piala FA, dan mencetak 31 gol dalam 5 pertandingan dalam perjalanan ke final. Namun di pertandingan final City dikalahkan 1–0 oleh Bolton Wanderers. Kekecewaan bertambah, karena di liga City terdegradasi di akhir musim. Tahun 1928 City menjadi juara Divisi II dan kembali promosi ke Divisi I.

[sunting]Periode 1928-1965

[sunting]Tim Tahun 1930-an

Pada tahun 1930-an City mulai menjadi penantang serius, dalam berbagai kesempatan di Piala FA. Di tahun 1930-an City mempunyai beberapa nama terkenal seperti Matt Busby yang kemudian menjadi Manager Manchester United, Frank Swift seorang penjaga gawang dengan rentang tangan hingga jari mencapai 12 inci, yang masih dianggap sebagai salah satu penjaga gawang terbaik sepanjang masa. Kemudian ada striker yang sulit dipahami karakternya tapi rawan cedera yaitu Fred Tilson dan kapten yang sangat berpengaruh yaitu Sam Cowan. Di sebuah pertandingan final, sebelum pertandingan pada saat bersalaman, Sam Cowan memberitahukan kepada Raja dengan mengatakan , "Yang Mulia, ini adalah Tilson. Dia hari ini bermain dengan kaki yang patah".
Cowan menjadi kapten City, menggantikan Jimmy McMullan. Selama menjadi kapten, City mencapai final Piala FA sebanyak 2 kali. Yang pertama adalah pada tahun 1933, melawan Everton. Selama pertandingan Cowan sering berhadapan langsung melawan Kapten Everton Dixie Dean. Kedua pemain terkenal karena kemampuan mereka dalam menjaga daerahnya. Matt Busby mengatakan bahwa "Cowan bisa menyundul bola sama jauhnya jika kita menendang dengan kaki". Tetapi Dean menang dalam pertempuran udara, mencetak gol kedua Everton dengan sundulan kepala. Kehadiran Dean memberi Cowan dilema, dia terpecah antara tekad untuk tidak meninggalkan Dean dan keinginan untuk membantu menyerang ke depan. Akhirnya Everton menang 3-0.
Tapi pada saat Cowan menerima medali sebagai runner-up dari Duke of York, ia mengatakan bahwa ia akan kembali tahun depan sebagai pemenang. Sesuai dengan perkataan Cowan, City kembali ke Wembley pada tahun berikutnya (1934), dan akhirnya memenangkan Piala FA, Cowan memenuhi janjinya. Klub mengakhiri liga pada tahun 1930 di posisi ketiga, dan kalah tipis dari Arsenal oleh gol Herbert Chapman di menit terakhir pada semi-final Piala FA 1932.

[sunting]Spesialis Piala FA

Raja George V hadir di Wembley pada Final Piala FA 1934 Manchester City vs Portsmouth
City mendapatkan reputasi sebagai spesialis Piala FA pada tahun-tahun itu. Pada tahun 1934, 84.559 pendukung datang memenuhi Maine Road untuk menyaksikan City melawan Stoke City di perempat final. Rekor kehadiran tersebut masih bertahan hingga saat ini.
Di final Piala FA 1934, Cowan menjadi pemain pertama dan satu-satunya pemain City yang tampil di tiga final Piala FA. Dia adalah kapten saat City menang 2-1 atas Portsmouth. Sebagai kapten tim Cowan sangat bertanggung jawab untuk memotivasi sesama pemain dan menjaga taktik pertandingan. Pada era itu, seorang kapten dapat seperti manager, yang secara administrasi dapat memberikan masukan taktik.
Semusim setelah kemenangan Piala FA, klub mengakhiri liga di urutan keempat pada musim 1934-35 dan gagal memperbaiki rekor Piala FA setelah kalah 1-0 dari Tottenham di babak ketiga. Di musim 1935-1936 berikutnya City harus berjuang untuk mengakhiri liga di posisi kesembilan.

[sunting]Juara Liga Pertama (1937)

City akhirnya merebut gelar juara liga Divisi I pertama mereka pada tahun 1937 setelah menjadi runner-up dua kali di 1903-04 dan 1920-21, dan berakhir di tempat ketiga sebanyak tiga kali di 1904-05, 1907-08 dan 1929-30. City keluar sebagai juara dan satu-satunya tim dengan mencetak lebih dari 100 gol, serta tidak terkalahkan selama 22 pertandingan di liga.

[sunting]Juara Bertahan Terdegradasi (1938)

Di musim 1937-1938 berikutnya mereka langsung terdegradasi ke divisi II, kendati mencetak gol lebih banyak dari tim manapun di liga. Peristiwa ini dikaitkan dengan typical City syndrome. City menjadi satu-satunya juara bertahan yang terdegradasi dalam sejarah sepak bola Inggris.
Setelah satu musim di Divisi II, akhirnya liga dihentikan karena terjadinya Perang Dunia II. Selama periode enam tahun, Liga Perang diperkenalkan, namun hal ini hanya bertujuan sebagai olahraga hiburan yang ditujukan untuk memberikan semangat kepada seluruh rakyat di kota-kota di seluruh Inggris. Beberapa pemain memilih untuk bermain untuk City selama perang dan beberapa bermain sebagai tamu untuk tim lain seperti Frank Swift. Sedangkan Jackie Bray bergabung dengan Angkatan Udara Inggris, Royal Air Force pada tahun 1940 untuk ikut membantu perang dan dianugerahi Medali Kerajaan Inggris karena jasa-jasanya selama perang.
20 tahun kemudian, Manchester City yang terinspirasi kan taktik bernama Revie Plan berhasil masuk final Piala FA 1955. Mereka kalah di final melawan Newcastle United, tapi tahun berikutnya mereka menjuarai Piala FA dengan mengalahkan Birmingham di final 3-1. Partai final tahun 1956 ini termasuk partai final Piala FA yang dikenang orang banyak karena di pertandingan itu kiper City, Bert Trautmann, terus bermain walaupun mengalami patah tulang leher.
Setelah itu City tenggelam dan baru muncul ke permukaan saat Joe Mercer dan Malcolm Allison ditunjuk untuk menjadi duo manajer klub pada tahun 1965.

[sunting]Periode 1965-2001

[sunting]Masa kejayaan (1965-1977)

Pada musim panas tahun 1965, manajemen klub menunjuk Joe Mercer dan Malcolm Allison sebagai manajer dan asisten manajer City. Musim 1965-66 adalah musim ketiga City bermain di Divisi II (kasta kedua) liga sepak bola Inggris. Setelah Joe Mercer ditunjuk sebagai manager, mereka membuat pembelian terpentingnya pada Mike Summerbee dan Colin Bell. Musim pertama dibawah asuhan Mercer, klub memenangkan gelar juara Divisi II dan berhak promosi kembali ke Divisi I.
Dua musim berikutnya, musim 1967-1968, Manchester City menjuarai Divisi I Liga sepak bola Inggris untuk kedua kalinya mengalahkan rival sekotanya Manchester United yang berada di posisi kedua.[14] Mereka memastikan gelar juara pada partai terakhir dengan kemenangan 4–3 di kandang Newcastle. Piala dan prestasi pun kemudian mulai mengalir datang.
Musim berikutnya 1968-69, mereka memenangkan kembali Piala FA 1969 setelah di final mengalahkan Leicester City dengan skor 1-0. Setelah memenangkan Piala FA tahun 1969, City berhak tampil di Piala Winners UEFA musim berikutnya. Tampil di Piala Winners UEFA musim 1969-70 adalah kedua kalinya City berlaga di kompetisi Eropa, setelah pada musim sebelumnya berlaga di Liga Champions UEFA.
Malcolm Allison pada saat City juara Piala Carling 1970
Musim 1969-70, City mencatatkan diri sebagai klub pertama dari Inggris yang bisa memenangkan dua piala domestik dan Eropa dalam satu musim.[15] Pada tahun 1970 City memenangkan Piala Winners UEFA Eropa untuk pertama kalinya dengan mengalahkan Górnik Zabrze 2–1 di final. Pada musim yang sama mereka juga memenangkan Piala Liga dengan mengalahkan West Bromwich Albion 2-1 di final yang dilangsungkan di Stadion Wembley.
Setelah itu, sepanjang awal dekade hingga pertengahan dekade 1970-an, klub terus berusaha untuk meraih prestasi demi pretasi. Pada Piala Winners UEFA tahun 1971, meraka hanya mencapai semi-final setelah dikalahkan olehChelsea.
Pada bulan Oktober 1971 Joe Mercer mengundurkan diri dan digantikan oleh Malcolm Allison. Dibawah Allison klub kembali mengikuti kejuaraan antar klub eropa pada musim 1972-73 dengan berlaga di Liga Champions UEFA, walaupun hanya sampai di babak 1. Gelar yang diperoleh pada masa Allison adalah menjadi juara Charity Shield pada awal musim 1972-73.
Rivalitas dengan klub sekota, Manchester United, selalu sengit. Salah satu partai yang banyak dikenang adalah pada partai terakhir di musim liga 1973–74. Derby panas tak terelakkan terjadi di Old Trafford tatkala baik City maupun United harus menang agar bisa selamat dari degradasi. Mantan pemain United, Denis Law, mencetak satu-satunya gol kemenangan City yang juga otomatis menyebabkan rival sekotanya United, harus degradasi ke divisi 2.
Malcolm Allison mengundurkan diri pada bulan Maret 1973 dan digantikan oleh Johnny Hart. Hart hanya sebentar menangani klub sebelum digantikan sementara oleh Tony Book (kapten City saat itu). Ron Saunders akhirnya menjadi manajer klub pada November 1973 hingga April 1974 dan akhirnya diganti kembali oleh mantan kapten klub yaitu Tony Book.
Dibawah Tony Book, City kembali menjadi juara Piala Liga pada tahun 1976 setelah di final mengalahkan Newcastle United dengan skor 2-1. Pada musim 1976-77 City hampir menjadi juara Liga Inggris setelah mengakhir liga pada posisi kedua, dengan hanya selisih satu point dari Liverpool. Pada masa Tony Book, City selalu berlaga di Liga Champions UEFA selama tiga musim berturut-turut, dari musim 1976-77 hingga 1978-79.

[sunting]Masa sulit (1982-2001)

Setelah menjadi runner-up pada Piala FA tahun 1981, Manchester City tidak menghasilkan gelar penting apapun dan hanya timbul-tenggelam di Premiership. Mereka hanya promosi ke divisi utama namun kemudian terdegradasi lagi ke divisi 2.
Musim 1982-83 klub mengakhiri liga di posisi ke-20, sehingga menyebabkan mereka harus degradasi ke divisi II. Setelah dua musim bermain di divisi II, musim 1985-86 mereka kembali ke divisi I, tetapi mereka kembali terdegradasi ke divisi II dua musim kemudian setelah pada musim 1986-87 mengakhiri liga di posisi ke-21. Musim 1989-90 City kembali bermain di divisi I, dan sempat bermain stabil dengan selalu mengakhiri liga di posisi ke-5 dalam dua musim berturut-turut.
Musim 1992-93 dimulai era baru dengan nama Liga Primer (bahasa InggrisPremier League) dimana City menjadi salah satu klub pendirinya. Tetapi perjalanan klub di era Liga Primer tidak berlangsung mulus, bahkan cendrung terus mengalami penurunan. Puncaknya adalah pada musim 1998-99 mereka terdegradasi dan harus bermain sampai ke divisi 3 (sekarang bernama: Football League One). Setelah kedatangan David Bernstein pada bulan Maret 1998 sebagai chairman yang baru, City pun mulai berbenah. Beruntung, mereka hanya satu musim bermain di divisi 3 dan kemudian promosi ke divisi 2 (sekarang bernama: Football League Championship).

[sunting]Periode 2001-Sekarang

Pada tahun 2001, Kevin Keegan ditunjuk untuk menangani Citizens, pada saat itu City bermain di divisi 2 (Football League Championship). Dibawah Kevin Keegen mereka berhasil menjuarai Football League Championship dan mereka pun berhasil promosi ke Liga Utama Inggris.
Parade juara Piala FA 2011
Parade juara Piala FA 2011
Parade juara Liga Utama Inggris 2012
Parade juara Liga Utama Inggris 2012
Maret 2005 Keegan mundur dan Stuart Pearce menggantikannya sebagai caretaker atau manager sementara. Penampilan City yang cemerlang membuat Pearce diangkat sebagai manager penuh dan musim 2005-2006 Pearce membawa City menempati urutan ke-6 Liga Utama. Musim berikutnya penampilan City menurun drastis dan hanya menghuni papan bawah klasemen walaupun tidak sampai terdegradasi. Pearce akhirnya dipecat dan digantikan mantan manajer tim nasional Inggris, Sven-Göran Eriksson. Pada saat itu Manchester City telah dimiliki oleh miliuner ambisius yang juga bekas perdana menteri Thailand, Thaksin Shinawatra.
Di bawah Eriksson, City tampil perkasa pada awal kompetisi namun mulai kehilangan keseimbangan mulai dari pertengahan kompetisi, walaupun demikian mereka bisa mencapai zona Piala UEFA berkat penampilanfair playnya. Thaksin yang tidak sabaran sudah ingin memecat Eriksson sebelum akhir kompetisi jika saja tidak ditahan oleh fans Citizen yang merasa Thaksin terlalu semena-mena dan tidak memperhatikan keinginan fans City. Pemecatan Eriksson hanya tertunda sebentar dan benar-benar dilakukan saat akhir kompetisi.
Mark Hughes, manager Blackburn Rovers dan juga mantan pemain kesayangan klub sekota Manchester United, ditunjuk untuk menggantikannya. Dibawah Hughes, City berhasil menempati posisi Liga Utama Inggris pada musim 2008-09 dan juga berhasil menembus babak perempat-final Piala UEFA. Hughes hanya bertahan hingga setengah musim 2009–10, dimana ia digantikan oleh Roberto Mancini.
Dibawah Mancini, City berhasil menempati posisi kelima pada Liga Utama Inggris musim 2009–10. Musim berikutnya, City berhasil menjuarai Piala FA setelah mengalahkan Stoke City 1–0 dan berhasil menempati posisi ketiga pada Liga Utama, hanya perbedaan selisih gol saja yang membuat City gagal menggusurChelsea dari peringkat kedua. Musim 2011–12 menandai keberhasilan City menyudahi 44 tahun puasa gelar juara Liga (terakhir pada tahun 1968) dalam kompetisi yang ketat dengan Manchester United. City berhasil juara dengan perbedaan selisih gol yang lebih baik.

[sunting]Kepemilikan

Pada 22 Juni 2007 Dewan Klub menyetujui penawaran sebesar 81,6 juta poundsterling oleh milyarder Thailand yang juga mantan Perdana Menteri Thailand untuk membeli City.[16] Akhirnya pada 6 Juli 2007 Thaksin Shinawatra resmi memiliki klub dengan menguasai 75% saham City[17], sehingga klub ini menjadi salah satu klub Inggris yang dimiliki oleh pihak asing.
Pada saat Hughes naik menjadi manajer klub, sebetulnya harta Thaksin sudah di ujung tanduk pembekuan karena tuduhan korupsi selama berkuasa sebagai perdana menteri di Thailand. Thaksin mengerti bahwa posisinya sudah tidak memungkinkan lagi untuk terus mendanai klub. Akhirnya pada tanggal 23 September 2008 Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan pemilik Abu Dhabi United Group resmi memiliki klub, setelah membelinya dariThaksin Shinawatra senilai 200 juta poundsterling.[18]
Hanya beberapa hari setelah kepastian kepemilikannya atas Manchester City, ia langsung membuat rekor pembelian pemain termahal Inggris dengan pembelian Robinho dari Real Madrid. Rekor harga 32,5 juta pounds itu melampaui harga 28 juta pounds yang ditawarkan Chelsea atas pemain Brazil tersebut.

[sunting]Warna dan Lambang klub

Seragam Tandang yang digunakan pada final Piala FA 1969

[sunting]Warna Klub

Seragam kandang Manchester City adalah Biru Langit dan celana Putih. Sejak musim 2011-2012 seragam kandang city baik kaus dan celana mengunakan warna yang sama yaitu biru langit. Asal-usul warna seragam kandang klub tidak jelas, tetapi ada bukti bahwa klub telah menggunakan biru langit sejak 1892 atau sebelumnya.
Sementara itu seragam tandang adalah Merah Marun, atau merah (sejak tahun 1960-an) dan Celana Hitam. Namun dalam beberapa tahun terakhir, beberapa warna yang berbeda telah digunakan. Sebuah brosur yang berjudul Famous Football Clubs - Manchester City diterbitkan pada 1940-an menunjukkan bahwa West Gorton (St. Marks) semula bermain dengan seragam merah dan hitam. Dari laporan yang berasal dari tahun 1884 menggambarkan tim mengenakan kaus hitam membawa salib putih, yang menunjukkan asal klub sebagai sisi gereja.
Ide untuk menggunakan kaus merah dan hitam datang dari mantan asisten manajer Malcolm Allison, yang percaya bahwa dengan mengadopsi warnaAC Milan akan mengilhami City untuk mencapai kejayaan.


[sunting]Lambang

Lambang Manchester City tahun 1960an
Lambang klub saat ini mulai digunakan pada tahun 1997, dikarenakan bahwa lambang sebelumnya tidak memenuhi syarat untuk didaftarkan sebagai merek dagang. Lencana tersebut didasarkan pada lengan kota Manchester, dan terdiri dari sebuah perisai di depan sebuah elang emas. Fitur perisai kapal pada setengah bagian atas menggambarkan Kanal Kapal Manchester, dan tiga garis-garis diagonal di bagian bawah, menggambarkan kota tiga sungai. Bagian bawah terdapat pita dengan sebuah kata Superbia in Praelio, yang artinya dalam Bahasa Latinadalah Kebanggaan di Pertempuran atau dalam Bahasa Inggris Pride in The Battle. Di atas elang ada tiga bintang tiga, yang murni hanya sebagai dekorasi.
City sebelumnya sudah mempunyai 2 lambang, yang mulai digunakan sejak tahun 1960an dan mulai tahun 1972 sampai dengan tahun 1997. Tapi lambang tersebut tidak digunakan lagi karena tidak memenuhi syarat untuk didaftarkan sebagai merek dagang.
Lambang Manchester City dari tahun 1972-1997
Akan tetapi, pada kesempatan saat City bertanding di final Piala FA, lambang tersebut tidak gunakan. City menggunakan lambang Kota Manchester pada kausnya sebagai simbol kebanggaan dari kota Manchester pada acara-acara besar. Praktek ini dilakukan karena sebelum tahun 1960an, seragam City tidak menggunakan lambang apapun, sehingga untuk melengkapi sejarah klub digunakanlah Lambang Kota Manchestertersebut.[19]
Lambang Kota Manchester mulai digunakan City pada partai Final Piala FA 1926 hingga partai Final Piala FA 1981dimana pada saat keduanya tersebut City menjadi runner-up. Pada final Piala FA 2011, City menggunakan kembali lambang biasanya dengan legenda khusus, tetapi Lambang Kota Manchester dimasukkan sebagai logo monokrom kecil di nomor di bagian belakang kaos pemain.

http://id.wikipedia.org/wiki/Manchester_City_F.C.